Moskow - segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk terlalu banyak bermain game. Akibatnya, nyawa bisa melayang.
Seorang remaja laki-laki Rusia berusia 17 tahun baru saja mengalami patah kaki. Selama masa penyembuhan, ia tidak boleh keluar rumah. Sungguh tragis, bukannya sembuh, ia justru merenggang nyawa.
ABG yang bernama Rustam ini diketahui telah bermain game online Defence of the Ancient --selama ini dikenal dengan singkatan DotA-- selama 2000 jam berturut-turut selama satu setengah tahun belakangan. Selama masa aktifnya, ia rata-rata menghabiskan 6 jam bermain. Sedangkan semasa ia diam di rumah selama 22 hari menjelang kematiannya, ia bermain non-stop, seperti dilaporkan dari News.com.au.
Menurut dokter, kemungkinan ia meninggal karena terserang DVT, yang merupakanthrombosis, atau penyumbatan aliran darah, yang terjadi saat seseorang tidak bergerak dalam waktu lama. Contoh kasus terjadinya kondisi ini adalah serangan kram setelah duduk lama di kendaraan. Dugaan ini diperkuat dengan kondisi kakinya yang patah, di mana dalam 50 persen patah tulang, kondisi ini terjadi.
“Selama 22 hari terakhir, diperkirakan ia bermain hampir setiap waktu, berhenti hanya untuk tidur sejenak dan makan sedikit.” ungkap Jubir polisi Svetlana Abramova
Sejak tanggal 8 Agustus lalu, kakinya patah dan ia menghabiskan waktu di rumah bermain game.
Akibat kasus ini, Pavel Astakhov, seorang spesialis perilaku remaja khawatir.
"Penting bagi orang tua untuk memperhatikan apa yang anak Anda lakukan setiap saat. Ketergantungan pada permainan di komputer adalah hal yang paling berbahaya untuk anak-anak masa kini," kata Astakhov.
Untuk kasus Rustam, Astakhov curiga Rustam menghabiskan waktunya duduk depan komputer seharian selama 83 hari.
0 komentar:
Posting Komentar